- Back to Home »
- Pengertian BIOS Dan Konfigurasinya
Posted by : Irwan Rahmadi
Senin, 21 September 2015
Basic Input Output System atau sering disebut BIOS
merupakan firmware. BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara software
atau dengan kata lain disebut dengan istilah jumper less Komponen PC yang dapat
diseting melalui BIOS hanya tertentu saja, dan merupakan komponen pokok dalam
sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard (Onboard). Berikut
komponen yang dapat di set melalui BIOS :
Ø Hard disk
Ø CD-ROM
Ø Floppy disk
Ø RAM
Ø Processor
Ø LAN onboard
Ø Souncard onboard
Ø VGA onboard
Konfigurasi Harddisk di BIOS
Untuk komponen hard disk, dalam BIOS hanya mangatur aktif
tidaknya serbuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah
hard disk baik secara manual maupun otomatis. Terletak dalam menu MAIN kemudian
dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.
Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk
ke sub menu letak hard disk atau CD ROM terpasang. Kita asumsikan bahwa hard
disk terlatak pada primary master.
Konfigurasi Floppy Disk di BIOS
Untuk mengatur floopy disk terletak dalam menu yang sama
seperti hardik dan CD_ROM. Terletak dalam menu MAIN dan pada umumnya bernama
legacy diskette A. dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk
Drive seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb,
5.25” dan none. Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih
sesuai dengan floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk
terpasang dapat digunakan pilihan None.
Konfigurasi RAM di BIOS
RAM hanya dapat diatur bagian clock latency-nya saja
tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat di set
secara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking yang dapat
diset manual. Untuk mensetting
masuk ke menu advanced à Chip Configuration.
Pada gambar di atas untuk menentukan seting secara manual
atau otomatis terletak dalam sub menu “SDRAM Cofiguration” Untuk “By SPD” akan
dilakukan seting secara automatis oleh sistem sedangkan untuk seting secara
manual pilih “User Define”. Hati- hati dalam mengubah nilai Clock latency dari
RAM, sesuaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunaka
pilihan secara otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan
dengan nilai default RAM yang terpasang.
Konfigurasi Processor di BIOS
Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan processor sesuai dengan kemampuannya. Untuk setting dengan BIOS tidak semua processor bisa diatur, hanya processor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS. Untuk
mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka
akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed,
CPU/PCI Frequency dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed merupakan kecepatan
CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking
dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory frequency ratio. Pada bagian ini
dapat di set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu diingat sesuaikan
dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.
Konfigurasi LAN Onboard dan Sound Onboard
Untuk kedua komponen ini sama dalam melakukan konfigurasi
di dalam BIOS. Terletak dalam menu yang sama dan untuk mengaktifkan dengan
memilih “enabled” pada masing-masing komponen. Sedangkan untuk menonaktifkan
cukup dengan memilih “disabled”. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk
medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis
mengaktifkan komponen tersebut. Untuk masuk dalam konfigurasi komponen ini
masuk menu Advanced à Chip Configuration. Dalam versi BIOS ini LAN Onboard
dengan menu MCP MAC Controller sedangkan Sound Onboard denagn menu MCP Audio
Controller, pilih enabled atau Auto untuk mengaktifkan komponen tersebut. Perlu
di-ingat apabila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut
sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang
onboard tersebut terlebih dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ
atau I/O addres-nya.
Konfigurasi VGA Onboard
Untuk mengatur komponen VGA onboard yang perlu
diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya shared memori. Shared memori adalah
memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya
nilai shared memori tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang terpasang.
Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Configuration.
Pilih bagian “VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai memory yang diambil
tergantung dari Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang.
Satu hal lagi dalam VGA yang sangat penting adalah
Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Advanced à PCI Configuration,
digunakan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang terpasang dalam sistem.
Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA card, dan Onboard VGA. Jika
VGA yang digunakan adalah Onboard maka set dengan Onboard VGA.
Aktivasi Komponen Melalui Sistem Operasi
Untuk mengaktifkan komponen-komponen dalam sistem operasi
harus dipersiapkan terlebih dahulu driver dari masing-masing komponen.
Secara Umum untuk instalasi driver dari setiap komponen adalah sama. Berikut aktifasi komponen dalam sistem operasi :
a)
Klik kanan pada my computer --> properties.
b)
Komponen yang belum terinstall akan terlihat tanda
peringatan.
c)
Klik kanan pada icon komponen tersebut selanjutnya klik
update driver.
d)
Pilih yang advanced untuk menentukan secara manual.
Jika driver yang dipasang sesuai, maka
proses instalasi komponen telah selesai, selanjutnya komponen dapat digunkan.
Sedangkan untuk komponen tertentu perlu dilakukan restart sistem.
ok min, makasih banyak sudah share
BalasHapuslampu servis kaca pembesar